A Lover Once, A Hater Now

Bro and Sis,

Thanks udah mau liat Blog ini.

Perhaps as per today I will share my thoughts or experiences about the legal/law and/or any professions related to the law in Indonesia.

Tujuannya, sekali lagi hanya untuk berbagi pengalaman untuk temen2 di luar sana yang mungkin masih bingung untuk berkarir di dunia hukum.

Byway of introduction, gw adalah seorang laki2, yang dengan penuh keterpaksaan (pada saat itu) untuk ambil kuliah fakultas hukum. Gw gagal dan ga keterima di jurusan pilihan gw pada saat ujian masuk universitas negeri (Perguruan Tinggi Negeri atau “PTN“) beugh.. pake define terms, biar keliatan dikit loyer gitu, padahal kacau. Pada saat itu, gw dihadapkan pada pilihan untuk kuliah di beberapa PTN (yang berbeda) dengan pilihan jurusan yang berbeda, tapi gatau kenapa waktu itu gw pilih fakultas hukum di PTN ini.

Gausah dijelasin panjang lebar, PTN gw ini salah satu (atau bahkan yang terbaik menurut gw) dari beberapa PTN favorit untuk jurusan fakultas hukumnya. Berhubung gw kuliah di PTN, nampaknya nanti kedepannya gw juga akan cerita tentang PTS (Perguruan Tinggi Swasta), tapi nanti. Nanti gw juga akan ceritain tentang masa2 kuliah gw (atau gausah ya..) dikampus gw ini.

Intinya, blog gw ini akan menceritakan pengalaman dari mulai masuk kuliah sampe saat ini, dimana gw bekerja di salah satu corporate law firm terbaik di Indonesia.

Gw sama sekali tidak perduli mau ada yang komentar/nanggepin atau ngga, ga perduli juga dengan alur dari blog ini, mau maju terus atau maju-mundur, otak gw udah cape diperes terus dikantor lo masih mau komentarin soal penulisan gw disini? mati lo. Pokoknya, either this is gonna be good or bad, gw cuma mau mencari wadah untuk berbagi, siapa tau berguna untuk sesama, kalo emang ga berguna yaudah lah yaa.

Happines is only real, when we shared

Kalo boleh cerita sih, gw dulu waktu kuliah anaknya ga aktif banget di organisasi. Cuma ikut satu organisasi akademik dan satu organisasi non-akademik (olahraga). Kebetulan dulu waktu gw masih muda, masih bisa lari2an dan dengan hokinya bisa masuk tim untuk ngewakilin FH di bidang olahraga tersebut.

Sedangkan si organisasi satunya lagi ini.. ya apayaa.. mau dibilang aktif engga.. dibilang ngga aktif juga engga. Dari dulu gw selalu pengang prinsip kalo organisasi itu tempat untuk cari temen sebanyak2nya, mau organisasi apapun. Makanya gw cuma mau fokus di 2 organisasi tersebut, ga peduli sama organisasi sebelah2 lainnya. Alhasil, di organisasi non-akademik ini gw menangin beberapa piala dan di satunya lagi gw lumayan beberapa kali ikut national and international event (lumayan lah ya buat cari temen), kebetulan organisasi yang satu ini lumayan hits bagi anak FH (gausah disebut, nanti dicari2 lagi gw).

Setelah gw lulus kuliah, gw ngganggur, cari kerja, kesana kemari. Ga gampang emang untuk cari kerja bagi fresh grad. Waktu itu gw lamar kerja untuk semua bidang, hukum, ekonomi, kerja jadi marketing, business management, kerja di bank, bodo amat yang penting gw mau kerja dan gamau nyusahin orang tua untuk kasih gw uang bulanan lagi. Mindset gw pada saat itu adalah gw mau kerja apapun sambil cari kerja di law firm untuk jadi seorang lawyer (hereinafter shall be referred to as the “Loyer“).

Alih-alih dapet kerja, gw malah sama sekali ga keterima di perusahaan manapun, even jadi marketing di perusahaan properti pun gw lamar dan ga keterima (sedih ga sih?). Pada saat itu gw sedang gencar2nya kirim2 lamaran via email dan juga drop CV (hard copy) ke lawfirm2 besar di wilayah segitiga emas. Lawfirm2 di wilayah ini emang favorable banget dan mungkin emang primadona bagi mahasiwa2 fak.hukum yang emang mau jadi loyer. Karena banyaknya lamaran yang gw kasih, akhirnya gw juga sering ikut test2 di lawfirm2 dan interview, meskipun banyak juga yang akhirnya ga ngasih gw kabar lebih lanjut (atau ditolak), sampe akhirnya gw dapet kerjaan di salah satu lawfirm keren di wilayah yang tadi gw sebutkan di atas.

Jadi Trainee/Junior Associate

Masa2 dimana gw dan mungkin teman2 lainnya yang pernah merasakan, mau mati dan mungkin bisa dibilang sebagai suatu sistem hyper-perbudakan, yang telah terstruktur secara sistematis dan masif oleh para kantor2 law firm jahanam (ga semuanya sih). Kenapa gw bilang jahanam, karena ga sedikit dari kantor2 lawfirm ini memperlakukan trainee/junior associate nya ugal2an. Ada yang sampe masuk rumah sakit dan mungkin meninggal (seriusan). Jadi, buat lo yang emang berminat mau jadi Loyer, mungkin bisa jadi pertimbangan (pertimbangan apaan coba).

Sebenarnya profesi Loyer (ataupun semua profesi di muka bumi) ini pasti banyak yang suka atau benci sih, karena sebetulnya pada dasarnya semua pekerjaan itu memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Jadi, ga bisa lo sama2 in atau bandingin susahnya jadi Loyer dengan susahnya jadi dokter, guru, dosen, arsitek, pengusaha, dsb, ga bisa disamakan sama sekali.

Sekian dulu dah tulisan gw ini (hehe ngegantung ya?), gw lanjutkan lagi nanti, kalo emang lagi ada niatan untuk menulis. Soon.

Salam. LN

Diterbitkan oleh precedentloyer

Nubi soal hukum luar, lumayan soal hukum Indo

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai